Nurani Ruhani: November 2009

Minggu, 29 November 2009

Rasa

Kau buat aku bertanya
Kau buat aku mencari
Tentang rasa ini aku tak mengerti
Akankan sama jadinya bila bukan kamu......

Aku tak tahu “rasa” apa ini, kenapa rasa ini masih saja ada dihatiku. Tak tahu aku harus berbuat apa. Dosakah aku jika aku tak ingin menguburnya dan membuang jauh-jauh??? Dosakah aku jika aku menginginkan ada setitik terang cahaya???

Kenapa dengan diriku ini..., entah orang mau menganggap aku bodoh aku tak peduli. Yang jelas sampai sekarang rasa benci itu tidak ada, mungkin kecewa dan sedih masih bersisa kurasa. Tapi, aku heran kenapa rasa benci itu tidak ada, terbersit dalam benakku untuk membenci dia pun tidak. Ya..,mungkin “rasa” yang begitu kuat ini mengalahkan perasaan2 negatif.

Ingin sekali aku kembali dekat dengannya, aku tetap tak mau kehilangan kontak. Ingin sekali rasanya kembali ke masa-masa itu, selalu ingin tahu apa saja yang dia lakukan, ingin tahu segala keluh kesahnya...

Aku tak ingin mendustai hati, benar-benar ada yang hilang dari hatiku. Sejak kemarin hingga detik ini ada keinginan hati yang kuat untuk menghubunginya lagi, tapi untuk menelfonnya aku takut, benar-benar sulit digambarkan ketakutanku. Akhirnya kuberanikan diri untuk mengirim pesan, pesan pertama ternyata tidak dibalasnya, yach..aku gak boleh kecewa. Malam berikutnya aku kirim pesan lagi, mungkin kelihatannya aku nggak tau malu, nggak punya harga diri atau entah apalah orang mau bilang. Tapi benar-benar aku ingin...sangat ingin..., yang bisa rasain semuanya tu cuma aku kalian nggak tau apa-apa. Dan ternyata, dia membalasnya walopun dia balas pukul 00.29, itu sudah cukup bagiku. Cuma aku masih bertanya-tanya, dia merasa tertekan nggak ya? Ada rasa keterpaksaan nggak ya? Ada rasa tidak enak nggak ya?

Sekarang aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan, berkali-kali aku coba untuk IKHLAS tetapi berkali-kali pula aku gagal. Kenapa aku tidak bisa menemukan lagi makna ikhlas, padahal sebelumnya aku telah berhasil menemukan makna itu. Ternyata sulit sekali untuk menemukannya kembali, entah kapan aku akan menemukannya...tak semudah yang aku pikir ternyata. Ketika kita bisa ikhlas akan sesuatu hal ternyata itu tidak berlaku pada hal yang lain. aku telah mencoba setiap kali dalam sujudku pada-Nya untuk menitipkan “rasa” itu, mencoba untuk hanya mencari RIDHO-Nya. Tapi tak semudah yang aku kira. Bimbinglah aku ya Rabb, untuk mencari jalan terbaik yang Engkau ridhoi...

“Ya Allah..aku memohon cinta-Mu, cinta orang yang mencintaimu, mencintai ibadah yang mendekatkanku dengan cinta-Mu. Ya Allah jadikanlah sesuatu yang kucintai yang telah Kau anugrahkan kepadaku sebagai sumber kekuatan meraih sesuatu yang Kaucintai, dan jadikan sesuatu yang Kaucintai dan Kaujauhkan dariku sebagai sesuatu yang Kaucintai”

Untuk Semua

Untuk semua kata yang tak terucap

Untuk semua rasa yang tak terungkap

Untuk semua resah yang tak tertuang

Untuk semua asa yang kan kujelang


Sepenggal kisah dan kasih yang kucoba untuk tuangkan. Bukan hanya sekedar berbagi tapi untuk introspeksi diri. Betapa selama ini telah banyak yang ku lalui dalam berproses. Ya..PROSES, bagiku sangat bermakna, bukan hasil yang menurutku lebih penting tapi proses. Walau kadang dalam berproses bisa menyakitkan...atau bisa juga sebaliknya. Nikmati saja semuanya, maka tak hanya ibarat metamorfosis kepompong berubah menjadi kupu-kupu yang dapat kita maknai dalam berproses. Tapi lebih dari itu...

Berproses akan terus berlangsung sampai kita mati.

Suatu kegagalan, apabila masih hidup tidak mau berproses...

Berproses ATAU mati!!!!


Minggu, 22 November 2009

Hallo..

Untuk kata yang belum sempat terurai..
Untuk hati yang masih terkukung..
Untuk pikir yang kian melayang..
Untuk bibir yang selalu berucap..
Aku sampaikan Hallo pada setiap hati yang bercahaya...