Nurani Ruhani: April 2010

Sabtu, 03 April 2010

malam

Malam minggu kali ini mungkin bakalan aku habiskan ditempat ini. Di sebuah balkon di lantai dua, sambil menatap langit. Kucoba menatap langit lekat-lekat, tapi sayang tak kutemukan satu bintang pun disana. Berharap temukan bintang yang bersinar pun sirna. Entah kenapa perasaanku mendadak kacau balau begini setelah peristiwa tadi malam. Diluar mungkin aku tampak biasa saja, berhasil dengan baik memainkan peranku. Namun tahukah...bahwa dalam hati ini jujur campur aduk rasanya. Bergejolak..meluap-luap..ada kerinduan..ada hasrat yang tak tersampaikan. Aku terlalu sadar dengan posisiku sehingga kontrolku terlalu kuat. Aku membuat seolah-oleh senyaman mungkin.Tapi terlihat sekali, malam itu dia begitu tak nyaman. Tak tau harus bagaimana untuk mencairkan suasana setelah sekian lamanya tak saling menatap. Dihati ini selalu ada tanya, apa sebenarnya yang ada dalam pikiran dan hatinya? Akankah selalu menjadi misteri yang entah kapan akan terkuak?

Perjalanan Tak Tergantikan

Rasanya ikut bahagia ketika melihat seorang sahabat menitikkan air mata bahagianya. Bagian dari kejutan yang aku dan sahabat-sahabatkuku yang lain buat untuknya ternyata bisa membuatnya terharu. Rasa capek pun sirna melihatnya bahagia, tak sia-sia kerja keras kami membuatnya (halah lebayyy). Sobat, hanya itu yang bisa kami beri. Persembahan dari hati yang dibuat juga dengan setulus hati, sebuah jejak dari Perjalanan Tak Tergantikan yang kita lewati bersama. Langkah-langkah kita tentunya tak kan terhenti dan selalu akan menorehkan jejak-jejak kemanapun kita melangkah. Sebuah perjalanan akan terus menanti untuk disusuri. Dan perjalanan besar berawal dari suatu langkah kecil.


Kepalkan jemarimu...

Angkat kelingking kanan...

Pejamkan mata...

Senyumlah...

Dan ku minta

Berjanjilah...untuk menjadi sahabat terbaikku