Nurani Ruhani: Surat-ku

Senin, 17 Januari 2011

Surat-ku

Telah terkirim setahun yang lalu



Assalamu’alaikum

Sebelumnya aku minta maaf kalau pesanku ini mengganggu ditengah kesibukanmu. Sebenarnya banyak yang ingin aku ceritakan, tapi mungkin banyak yang tak tersampaikan. Walaupun mungkin kamu nggak peduli, aku ingin katakan bahwa Alhamdulillah sekarang aku merasa sudah lebih baik. Jujur, rasa sedih dan kecewa mungkin masih bersisa. Tapi sedikitpun tak ada rasa benci, terbersit dalam benakku untuk membencimu pun tak ada. Kita mengawali semuanya dengan persahabatan, maka aku tak ingin mengakhirinya. Lagipula bukankah kita semua ini saudara? Aku selalu ingat sebuah hadits “ Rahmat Allah turun di tengah persaudaraan dan ia akan menghilang bila tali persaudaraan juga menghilang”.

Aku mau sedikit cerita. Kamu masih ingat waktu dulu aku kirim sebuah sms dan menanyakan “apakah ada namaku dalam do’amu?”. Waktu itu setelah menerima balasan sms-mu, ya...aku bisa menerima kalau kenyataannya memang namaku tak ada. Aku sangat menghargai kejujuranmu. Tapi tahukah kamu, sms-mu itu ternyata sangat berarti. Ketika itu aku tersadar, ternyata aku belum bisa ikhlas terhadapmu. Setiap habis shalat ataupun dalam setiap do’a-do’aku tak lupa aku selipkan namamu, tapi begitu aku tau tak ada namaku dalam do’amu tiba-tiba ada sesuatu yang berat. Selama 2 hari aku ragu untuk mendo’akanmu, disitulah aku menyadari betapa aku belum bisa benar-benar ikhlas tanpa mengharapkan apa-apa. Setelah kejadian itu aku kembali mendo’akanmu dan selalu mendo’akanmu, tanpa mengharapkan apa-apa. Semua aku lakukan dengan IKHLAS, ya..aku telah menemukan makna keikhlasan disitu.

Walaupun aku telah menemukan makna keikhlasan tapi ternyata itu tak berlaku untuk hal lain. Sekarang bisa dikatakan aku belum benar-benar ikhlas menerima kenyataan bahwa kamu telah memutuskan hubungan kita. Berkali-kali aku coba untuk ikhlas namun berkali-kali pula aku gagal. Tak semudah menemukan makna ikhlas seperti yang pertama ternyata. Mungkin butuh proses yang tak singkat, ya...sekarang yang bisa aku lakukan adalah menyadari dan berusaha menerima kenyataan.

Sebagai seorang teman, aku hanya ingin berpesan. Jika memang kamu telah menemukan seseorang yang jadi pilihanmu, jangan kecewakan dia. Jangan hanya untuk kesenangan sesaat. Jika kamu merasa belum bisa untuk membahagiakan seorang perempuan maka jangan menyakitinya.

Jazakumullah Khoiron Katsiran....: )

Wassalamu’alaikum

3 komentar:

PipiT mengatakan...

menduga-duga surat untuk siapakah ini??
hmmmmm... :p

moedillia mengatakan...

honestly, don't know what to say..
tulisanmu bener2 bagus, kena bgt.
be strong chingu.. cz i will always beside you.. no matter what or no matter how far away we apart..

*ada namaku juga gak didalam doamu???

goresan hati mengatakan...

pipit n moedillia....
terima kasih karena selalu ada ketika salah satu diantara kita membutuhkan tanpa perlu mengatakan.

kita dekat karena skenario-Nya..:)